Jakarta –

Menteri Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berencana memberikan insentif kepada para pendatang yang bersedia pindah ke daerah lain. Ini adalah salah satu inisiatif utama Departemen ini untuk mendorong kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi.

AHY mengatakan Departemen Imigrasi berada di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri karena perannya yang penting dalam mendorong kesetaraan dan keadilan bagi orang dewasa Hal ini bertujuan untuk membuat rencana imigrasi, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.

“Departemen Imigrasi dapat berkontribusi dalam pembangunan perekonomian di banyak daerah, termasuk Indonesia bagian timur, dengan mempersiapkan dan melaksanakan pelayanan keimigrasian,” kata AHY di Pemeriksaan Imigrasi di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

AHY berharap kehadiran Kementerian Imigrasi dapat meningkatkan keutuhan infrastruktur di seluruh wilayah dan membantu terciptanya kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan memperkuat yang sudah ada.

Peran utama dikembalikan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Keberadaan candi ini sejalan dengan visi dan misi Prabowo dalam memajukan keharmonisan sosial di Indonesia. AHY mengatakan, banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi namun sulit untuk dikembangkan.

Ia berharap kerja sama Kementerian dengan dukungan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dapat membantu menyelesaikan masalah ini.

“Kami berharap kerja sama Kementerian Imigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, serta Kementerian Perhubungan, dan ATR/BPN dapat mempercepat proses keimigrasian dan membuat masyarakat percaya terhadap gerakan ini. .berjalan begitu saja tanpa tujuan, namun dengan tujuan yang jelas dan benar sebagai penunjang pembangunan bukan untuk kehidupan, melainkan untuk pekerjaan dan produksi,” kata AHY.

Para imigran dikatakan populer karena adanya kebutuhan akan keinginan dan kesadaran bahwa pindah ke suatu daerah tidak hanya membutuhkan kecerdasan fisik tetapi juga kecerdasan emosional yang mengarah pada produksi ekonomi daerah tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan fokus mendukung pendatang melalui berbagai program pendidikan, pelatihan dan pelatihan, serta dukungan perumahan dan pertanahan.

Antara lain, pihaknya akan memberikan insentif bagi mereka yang bersedia mengikuti program imigrasi. Dengan mengintegrasikan imigran dengan pusat bisnis dan infrastruktur yang berkembang pesat, para imigran tidak lagi sendirian.

“Perlu ada insentif yang baik bagi masyarakat yang ingin pindah dari tempat tinggalnya atau dari desanya karena ada harapan baru. Menciptakan harapan adalah tugas negara, itu cara kerja pemerintah, termasuk pemerintah. “Ya. , kalau ada gaya hidup yang baik atau pekerjaan dan penghasilan yang bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Dinas Perhubungan Umum dan Pembangunan Daerah (PPKTrans) Danton Ginting Munthe mengatakan, pihaknya masih mempelajari cara paling tepat untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat berimigrasi ke Tanah Air.

“Tentunya kami memberikan bantuan perumahan, masing-masing keluarga memiliki lahan seluas 2 hektar untuk bercocok tanam tanaman kering yang kemudian dapat dikembangkan melalui pelatihan bagi calon migran. Kami juga menyediakan perlengkapan saat berada di lokasi relokasi, khusus untuk asuransi satu tahun,” ungkapnya. Danton saat kami bertemu di tempat yang sama.

Menteri Imigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menambahkan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengubah konsep pemikiran tentang status pendatang yang selama ini masih dianggap tidak berharga oleh banyak orang.

Ini juga termasuk masalah sosial dengannya. Ada banyak tempat yang menjadi sasaran pembaharuan ini, antara lain Nunukan, Kalimantan Utara, Mamuju, Sulawesi Barat, dan Merauke di Papua Selatan.

“Mereka adalah orang-orang yang cinta kebebasan, bekerja untuk negara dalam hal ketahanan pangan dan tata kelola, maka mereka dapat mengentaskan kemiskinan dan memperbaiki taraf hidup. Misalnya, jika mereka tinggal di kota besar dan tidak mempunyai pekerjaan, maka tidak akan ada lagi kesejahteraan. konflik dan itu akan menjadi lebih buruk, kesenjangan sosial akan semakin buruk,” kata Iftita. (SHC/HNS)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *