Jakarta-
Setelah melakukan analisis mendalam terhadap materi genetik dari ratusan sampel yang diambil dari dinding, lantai, mesin, dan saluran air di dalam Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, Tiongkok, para ilmuwan mengatakan mereka kini mengetahui secara pasti spesies hewan mana yang terdapat di wilayah yang sama. Para peneliti juga menemukan sampel paling positif virus penyebab COVID-19.
Spesies yang terdapat di daerah di mana sampel SARS-CoV-2 paling banyak ditemukan adalah rakun, tikus tua, anjing, kelinci Eropa, landak Amur, landak Malaya, muntjac Reeves, marmut Himalaya, dan musang.
Temuan baru ini menambah bukti kuat dan tidak langsung bahwa virus SARS-CoV-2 menyebar dari hewan yang terinfeksi ke manusia dan bahwa pasar-pasar tersebut merupakan lokasi utama penyebaran awal.
Para peneliti mengidentifikasi spesies hewan yang ada di pasaran melalui teknik yang disebut sequencing metagenomik, yang membaca semua materi genetik yang ada dalam sampel dan kemudian menyaringnya untuk memahami dari mana asalnya.
Analisis yang dipublikasikan di jurnal Cell, dikutip CNN, tidak membuktikan bahwa hewan tersebut terinfeksi virus, namun DNA ditemukan sangat dekat dengan virus, terkadang pada usapan yang sama. Artinya, besar kemungkinan hewan tersebut tertular di pasaran.
Sampel-sampel ini dikumpulkan oleh pejabat Tiongkok pada tahap awal COVID-19 dan mewakili salah satu sumber informasi paling berharga secara ilmiah tentang asal mula pandemi ini. Kaitan pertama dengan pasar grosir makanan laut Huanan terungkap ketika seorang pasien dari Wuhan tiba di rumah sakit dengan penyakit pneumonia yang tidak teridentifikasi.
Di antara hewan yang dipamerkan di pasar Wuhan, kelinci, anjing, dan rakun diketahui rentan terhadap COVID-19. Anjing rakun juga terbukti mampu menularkan infeksi sehingga menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi hewan pertama yang menularkan virus ke manusia.
Studi ini mendukung klaim bahwa Covid-19 berasal dari hewan, namun tidak menyelesaikan perdebatan terpolarisasi dan politis mengenai apakah virus tersebut berasal dari kebocoran data dari laboratorium Tiongkok.
Ilmuwan Tiongkok juga merilis rangkaian genetik yang ditemukan tahun lalu, namun tidak dapat mengidentifikasi hewan apa pun yang mungkin telah terinfeksi virus corona. Dalam analisis barunya, para peneliti menggunakan teknik yang dapat mengidentifikasi organisme tertentu dari campuran materi genetik yang dikumpulkan dari lingkungan.
Michael Worobey, salah satu penulis studi baru ini, mengatakan mereka telah menemukan kelompok hewan mana yang mungkin menularkan virus corona ke manusia. Hal ini dapat membantu para peneliti menentukan di mana virus biasanya menyebar, pada hewan, yang dikenal sebagai reservoir alami.
Worobey mengatakan informasi ini memberikan “gambaran tentang apa yang ada (di pasaran) sebelum pandemi dimulai” dan analisis genetik mereka “membantu mengisi kekosongan tentang bagaimana virus pertama kali menyebar”.
Woolhouse mengatakan meskipun penelitian baru ini penting, masih banyak pertanyaan penting yang belum terjawab.
“Tidak diragukan lagi bahwa Covid-19 beredar di pasar-pasar yang penuh dengan hewan,” ujarnya. “Pertanyaannya yang tersisa adalah bagaimana virus itu bisa sampai di sana.” Tonton video “Para peneliti mengatakan mereka telah menemukan asal muasal COVID-19” (kna/kna)