Jakarta –
Menteri Keuangan Shri Muljani Indrawati membuka kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (NPB) saat ini, yang menurutnya mengingatkan kita pada kinerja timnas U-23 yang mengalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia.
Menurut Shri Muljani, APBN dalam kondisi baik dan berada pada jalur yang tepat.
Dikutip dari postingan @smindravati di Instagram pada Sabtu (27/04/2024), dikabarkan pendapatan pemerintah turun 4,1% year-on-year (year-on-year), belanja pemerintah meningkat 18%, year -on-year, dan APBN surplus Rp 8,1 triliun. Berikut detailnya:
-Pendapatan pemerintah Rp620,01 triliun (target 22,1%), turun 4,1% YoY. Konsumsi negara 611,9T (18,4% dari batas atas), meningkat 18% secara tahunan – Surplus APBN 8,1T (0,04% PDB)
Menurut Bendahara Umum Negara, kinerja APBN dan timnas U-23 berada pada jalur yang tepat. Namun tantangannya akan semakin sulit sehingga Anda harus waspada, bersiap, dan fokus
FII, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda melaju ke babak semifinal setelah menang adu penalti 11-10.
Situasi #APBNKiTa saat ini seperti kemenangan Timnas Indonesia melawan Korea Selatan pada laga perempat final Piala Asia AFC U-23 tadi malam. “Keduanya berjalan baik dan berada pada jalur yang benar, namun menghadapi tantangan yang semakin berat,” ujarnya.
“Kita harus sigap, matang dan fokus agar semua bisa mencapai tujuannya: timnas membawa kemenangan bagi Indonesia, sedangkan APBN melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah situasi global yang penuh gejolak.” dia melanjutkan.
Menurut dia, kondisi perekonomian global masih lemah dan terus mendapat tekanan, terutama dari sisi geopolitik. Situasi ini berubah dengan sangat cepat, seiring dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkatkan gangguan rantai pasokan dan ketidakstabilan harga komoditas.
“Selain itu, perekonomian AS sudah pulih, namun inflasi masih tinggi, sehingga kebijakan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih panjang terus berada di atas ekspektasi pasar. Hal inilah yang menyebabkan obligasi AS dan indeks dolar menguat sehingga mengakibatkan capital outflow. di banyak negara dan melemahnya mata uang selain dolar,” imbuhnya.
Dalam situasi ini, perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 masih berkisar 5% secara tahunan. Hingga bulan Maret, PMI Indonesia masih ekspansif di angka 54,2.
Kemudian indeks kepercayaan konsumen masih tinggi di angka 123,8, indeks konsumsi Mandiri terus naik menjadi 46,9, indeks penjualan riil juga positif sebesar 3,5% year-on-year. Tak hanya itu, Sri Muljani mengatakan inflasi juga relatif terkendali yakni sebesar 3,05% y-o-y.
Untuk itu APBN akan terus dikelola secara cermat dan responsif terhadap risiko global yang sangat dinamis, tutupnya. (atau/hns)