Jakarta –
Seorang turis asal Singapura diberi ‘kejutan’ saat berlibur di India. Sejauh ini, dia berhenti mengendarai becak India.
Laporan Times of India pada Selasa (6/8/2024), Chan Sylvia, turis asal Singapura, melakukan perjalanan ke Old Delhi di India bersama rekannya. Dalam postingan di media sosialnya, Sylvia mengaku bertemu dengan seorang tukang becak yang awalnya ramah dan baik hati.
Sylvia setuju untuk mengambil Jama Masjid Red Ford seharga 100 rupee atau 19 ribu.
“Dia menyuruh kami membayarnya nanti saat dia menjemput kami di Chadney Chowk,” kata vlogger tersebut.
Namun, ketika mereka sampai di Benteng Merah, pengemudi becak menolak membayar dan menyuruh mereka membayar ketika dia menjemput mereka di Chadni Chowk.
Setelah bertukar nomor telepon, Sylvie mengirim pesan kepada tukang becak jika mereka siap menjemputnya. Selama perjalanan menuju pasar rempah, tukang becak terus berhenti di tempat yang tidak diinginkan, seperti Khari Baoli. Anehnya, tukang becak menemaninya berjalan kaki.
Pada saat yang sama, pasangan tersebut ingin menjelajahi daerah tersebut secara mandiri.
“Di Hari Baoli, dia malah turun dan mengajak kami berjalan kaki ke sebuah toko. Kami ingin menjelajah sendiri tapi dia meminta kami untuk mengikutinya,” kata perempuan itu.
Situasi bertambah buruk ketika para wisatawan memberi tahu tukang becak bahwa pasar akan berakhir di Pasar Kresna. Pengemudi becak membawa mereka sejauh 5 kilometer dari Chandni Chowk. Nah, di sinilah perampokan itu terjadi. Sopir becak meminta bayaran sebesar Rs 6.000 atau Rp 1,1 juta.
Sylvia terkejut. Ia bertekad menolak tarif yang diajukan tukang becak.
Ia pun bersedia membayar sebesar 2.000 rupee atau Rp 386 ribu. Akhirnya tukang becak mengiyakan, lalu pergi begitu saja.
Dalam vlognya, Silvia menyatakan dirinya mendukung transportasi lokal, namun dengan pengalamannya ia akan merasa lebih aman dan nyaman menggunakan layanan taksi online.
Video yang dibagikan di Instagram beberapa hari lalu itu telah dilihat lebih dari 145.000 kali dan memicu diskusi tentang risiko dan tindakan pencegahan terkait perjalanan ke tempat yang tidak diketahui.
Tonton video “Konvoi militer India diserang militan di Kashmir, 5 tewas” (bnl/fem)