Jakarta –
Cinta dan Nino Kuya diketahui kini sedang menyelesaikan studinya di Amerika. Tinggal di negara yang berbeda jauh dari orang tua memaksa keduanya harus hidup mandiri.
Kini mereka berdua sedang berlibur dan telah kembali dari Amerika. Bertemu di ruang transmedia, keduanya bercerita tentang kehidupannya di Amerika.
Salah satu yang menarik adalah saat Cinta mengumpulkan sampah botol untuk ditukarkan dengan sejumlah uang. Cinta Kuya konon merupakan hal yang lumrah.
Menurut Cinta Cuia, pemilahan sampah sangat penting di Amerika. Karena Anda tidak bisa membuang sampah di sana dengan sia-sia.
“Ada undang-undang di Amerika yang menyatakan bahwa sampah harus dibuang di tempat yang sama di mana sampah tersebut diolah. Ada sisa makanan, sisa pohon – dimana? Kalau sampahnya sendiri yang bisa didaur ulang, nanti kita kasih tahu di mana menaruhnya, nanti kita bayar dan kita dapat uangnya,” kata Cinta Koya, Jumat (2/8/2024).
Kegiatan ini dilakukan oleh Saint Koya dalam jangka waktu tertentu. Ia juga mampu mengumpulkan kurang lebih 400 ribu dram ketika ia membuang sampahnya ke pusat daur ulang.
“Kalau saya tidak dapat banyak, ada teman yang mampir dan saya akan memungut semua sampah, termasuk barang daur ulang,” ulangnya.
Anak pertama Astrid dan Uya Kuya ini menjelaskan, dirinya kerap mengambil barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
“Di Amerika, misalnya, jika Anda meninggalkan barang-barang di depan rumah yang tidak terpakai lagi, kami dapat mengambilnya secara gratis, kami tidak membantu. Terkadang hal-hal baik terjadi, namun terkadang hal-hal buruk terjadi,” ujarnya. dikatakan:
Saksikan laporan Migrant Care Uya Kuai Bawaslu karena diduga mengkampanyekan TPS di Malaysia (Februari/Wez)