Jakarta-

Kekacauan terjadi di Bandara Internasional Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) setelah banjir besar. Penumpang tak bisa berangkat, mereka dijanjikan reschedule penerbangan hanya dalam lima hari ke depan.

Kekacauan ini terjadi setelah Dubai mengalami curah hujan terberat dalam 75 tahun terakhir. Ini dihitung sejak cuaca tercatat di negara Teluk tersebut.

Pallavi adalah salah satu penumpang yang terjebak di bandara Dubai. Dia bersama tiga anggota keluarganya.

Ibu berusia 36 tahun itu mengatakan situasi di bandara sangat kacau, orang-orang tidur di lantai dan toko-toko kehabisan makanan.

Foto yang diambil di lokasi kejadian menunjukkan masyarakat mengantri, duduk di lantai dan berdiri karena kursi yang tersedia tidak mencukupi.

“Orang-orang di sini tidur di lantai, dan tidak ada cukup makanan di bandara. Yang kami dapat cuma kopi karena stoknya habis,” kata Pallavi seperti dikutip Mirror, Kamis (18/4/2024).

“Saya dan keluarga, serta orang lain, menunggu di gerbang keberangkatan tanpa penjelasan apa pun. Saat kami sampai di bandara, bandara sudah penuh orang dan tidak ada satu pun manajemen yang mengetahui apa yang terjadi,” imbuhnya.

Pallavi dan keluarganya diperkirakan akan terbang dari Mumbai ke New York dengan singgah di Dubai pada Selasa (17 April). Ia memesan tiket November 2023 dengan harga £860 atau sekitar Rp 17,3 juta.

Menurut laporan, curah hujan pada hari Senin dan Selasa lebih tinggi dibandingkan yang dialami Dubai sepanjang tahun.

Jalan raya juga terendam banjir sehingga akses menuju bandara lumpuh total. Penerbangan tersebut sempat tertunda cukup lama, diperkirakan Pallavi dan penumpang lainnya baru bisa mendapatkan penerbangan pengganti pada 23 April.

Penumpang lain yang terjebak di bandara Dubai, Robbie Blood, juga mengatakan dia telah diberitahu oleh maskapai penerbangan bahwa dia dapat kembali ke Buckinghamshire, Inggris, pada 23 April.

Dia berangkat ke Dubai pada 3 April bersama istrinya Jo, 48, dan putrinya Amy, 11. Mereka pergi berlibur ke Dubai dengan biaya £4.000 atau R80,7 juta. Mereka seharusnya kembali ke Inggris pada 17 April.

“Kami melihat ada perubahan cuaca pagi itu,” kata Robbie, manajer pengembangan bisnis.

Saat itu juga, langit tiba-tiba menjadi gelap, gelap gulita, dan hujan deras turun.

“Kami menyeberang jalan mau beli kue dan kopi, tapi harus lari balik, basah, deras sekali. Kami kaget,” ujarnya.

Untuk mengamankan kepulangan mereka, Robbie menghubungi maskapai penerbangan mereka, Emirates, melalui Twitter. Dia diberitahu bahwa penerbangan akan berangkat tepat waktu.

“Banjirnya sangat parah, antriannya sangat panjang, jalanannya hanya mimpi buruk.” ditambahkan

“Cuma bisa ketawa, nggak boleh nangis. Sekarang kita sudah keluarkan 500 poundsterling lagi, itu sekitar Rp 10 juta, tapi kita belum tahu harus berbuat apa, angkanya bisa saja naik,” ujarnya.

Gara-gara X, Emirates mengumumkan menangguhkan penerbangan hingga hari ini. Penumpang tidak diperbolehkan mendekati bandara sampai mereka diberitahu bahwa area tersebut aman dan dapat diakses. Saksikan video Aksi relawan keliling kian marak saat warga Dubai yang terjebak banjir mengungsi (fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *