Jakarta –

Marandus Sirait, perusahaan khusus Danau Toba Sumatera Utara, berhasil menginspirasi masyarakat sekitar di Kecamatan Lumban Julu wilayah Toba untuk menanam rempah-rempah Andaliman.

Andaliman atau zanthoxylum acanthopodium dikenal sebagai bumbu khas Danau Toba di Sumatera bagian utara. Bumbu yang memiliki rasa pedas, pahit, pedas, mint, dan aroma harum mirip aroma jeruk ini dapat diolah menjadi bumbu masakan, juga dapat dijadikan keripik, bandrek, dan masih banyak lagi makanan dan minuman lainnya.

Usaha ini telah ia geluti sejak tahun 2017 dengan nama UMKM CV Andaliman Mangintir, membudidayakan dan menjual rempah-rempah Andaliman, baik segar maupun kemasan, serta produk turunannya di pasar dalam dan luar negeri. Total omzet yang diterima Sirait cukup tinggi yakni 20 juta rupiah per bulan.

Di luar negeri, Sirait mengaku UMKM miliknya mengikuti pameran pangan Swiss, Spanyol, dan Polandia. Meski usahanya berjalan normal, ia menghadapi pandemi COVID-19 yang menyulitkan usaha dan kelompok pertaniannya.

“Saat pandemi COVID-19, tidak ada pasar sama sekali, saat kami panen, banyak Andaliman yang meninggal. Inilah masa kemunduran Kelompok Tani Andaliman dan Andaliman,” jelas Sirait dalam keterangan tertulis, Selasa. (06.11.2024) .

Kejadian ini menjadi titik awal kerjasama antara perusahaan Anda dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Di masa sulit, BRI hadir membantu menyediakan modal usaha dan kebutuhan produksi seperti: becak, alat pelindung diri (APD) dan benih andaliman.

Guna menghidupkan kembali citra Andaliman yang sempat hilang di masa pandemi, BRI juga mengajak para pelaku usaha Andaliman untuk turut serta dalam program Creative Buying di Danau Toba 2021. Setelah itu, BRI juga terus mengajak para pelaku usaha Andaliman untuk membuka stand komersial di berbagai acara. di berbagai daerah untuk menjual produknya, dan nama Aliman menjadi semakin umum.

“BRI sangat membantu masyarakat. Karena bisnis tanpa modal itu merepotkan, apalagi di saat krisis seperti dulu,” kata Sirait.

“UMKM banyak membantu kami dalam bisnis ini. Prosesnya juga tidak sulit,” ujarnya.

Di tempat lain, Direktur Usaha Mikro BRI Supari mengatakan BRI dan pemerintah tertarik mendorong nasabah KUR untuk naik skala. Ia melaporkan, mayoritas KUR BRI dialokasikan pada sektor industri pengolahan dengan porsi mencapai 55,95%.

“Secara keseluruhan, strategi usaha mikro BRI pada tahun 2024 akan fokus pada peningkatan kapasitas dibandingkan pembiayaan. BRI sebagai bank UMKM memiliki struktur pendukung mulai dari tahap pondasi, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.

BRI menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar 165 miliar rupiah pada tahun ini, pada September 2024. Hal ini dapat dicapai dengan mempercepat exit atau upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah yang sudah ada. Di sisi lain, sosialisasi KUR juga didorong dengan memperluas jangkauan penerima baru. Simak video “Tips UMKM Bagi Perempuan Yang Ingin Memulai Usaha” (prf/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *