SUARAMERDEKA.COM – Meski menghadapi berbagai tantangan global, utang luar negeri (ULN) Indonesia terkendali dengan pertumbuhan sebesar 1,4 persen (year-on-year) atau total USD 407,3 miliar pada Februari 2024.
Hal ini merupakan kabar baik bagi perekonomian Indonesia, yang sedang berjuang untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah dinamisme global.
Status ULN Indonesia diumumkan dalam keterangan resmi pada Sabtu (20/4/2024) oleh Asisten Gubernur Departemen Komunikasi (BI) Bank Indonesia Erwin Hariono.
Baca Juga: Kabar Baik! Meskipun konflik Iran-Israel memanas, harga bahan bakar dan listrik tidak naik.
Erwin menjelaskan, pertumbuhan tersebut terutama berasal dari sektor publik, pemerintah, dan bank sentral.
Ia menegaskan, pengelolaan utang luar negeri pemerintah terkendali dan diarahkan untuk mendukung upaya pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas.
“Utang luar negeri digunakan untuk membiayai sektor produktif dan mendukung upaya pemerintah pada belanja prioritas,” kata Erwin.
Baca Juga: 10 Ide Inspiratif dan Kreatif Kompetisi Hari Kartini 2024 di Sekolah
Sementara itu, pertumbuhan kredit luar negeri swasta melambat menjadi 1,3 persen (year-on-year).
Struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat sebesar 29,5 persen.
Baca Juga: Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Peran Platform CXR dalam Perdagangan Karbon
Situasi ini menunjukkan bahwa struktur kredit eksternal berada dalam kondisi yang baik.
“Untuk memastikan struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah akan terus memperkuat koordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan membantu mengelolanya secara prudent,” tambah Erwin.