MANADO, Suaramerdeka.com – Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Vulkanik (PVMBG) Survei Geologi Kementerian ESDM memastikan aktivitas Gunung Ruang di Sulawesi Utara tidak memicu gelombang tsunami.
Observatorium Gunung Ruang menetapkan status level tertinggi, memantau aktivitas vulkanik di pulau vulkanik tersebut.
“Tidak terdeteksi tsunami akibat ledakan pada malam hari,” kata Ketua PVMBG Hendra Gunavan dalam keterangan resminya, Kamis, 18 April 2024.
Baca Juga: Informasi Prakiraan Cuaca Kota Semarang dan Sekitarnya Jumat 19 April 2024: Kota ATLAS dan Salatiga Berawan dengan kemungkinan hujan pada siang hari
Sedangkan Gunung Ruang meletus secara eksplosif pada 16 April 2024 pukul 21.45 WITA dengan perkiraan ketinggian kolom 2.000 meter dari puncak.
Ledakan dahsyat kembali terjadi pada 17 April 2024 pukul 01:08 WITA dengan tinggi ledakan diperkirakan mencapai 2.500 meter, disertai suara gemuruh dan ledakan.
Belum cukup, letusan kembali terjadi pada 17 April 2024 pukul 05.05 WITA dengan perkiraan ketinggian 1.800 m dari puncak.
Baca Juga: Atalanta v Liverpool: Penalti Mohamed Salah gagal untuk The Reds di semifinal Liga Europa
Pada hari yang sama, pukul 18.00 Wita, terjadi ledakan mencapai ketinggian 2.500 m di atas puncak, disusul ledakan eksplosif dengan tinggi kolom berwarna abu-abu hingga hitam.
Ketinggian di puncak sekitar 3000 meter disertai suara gemuruh dan gempa terasa di PGA Ruang Post pada pukul 20.15 WITA.
Pengamatan aktivitas gunung di kawasan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara hanya berdasarkan grafik saja.
Baca juga: No Pandanaran, Bukitsari, Jangli, Ternyata Subkawasan Ini Punya Harga Tanah Tertinggi di Semarang
Dr M. Wafid, Kepala Badan Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan dahsyatnya letusan Gunung Ruang juga merusak alat pencatat gempa gunung tersebut.
Hingga 17 April 2024 pukul 20.39 WITA, Stasiun Pemantau Seismik Ruang Island belum mengirimkan data seismik apapun, diduga stasiun tersebut rusak akibat material ledakan, ujarnya.