Jakarta –

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menemukan sekitar 30,8 persen atau 1 dari 3 warga Indonesia mengidap penyakit darah tinggi atau darah tinggi. Faktanya, hanya 8,6 persen yang mengetahui bahwa mereka mengidap tekanan darah tinggi atau telah didiagnosis. Data tersebut diperoleh dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

Direktur Kementerian Kesehatan RI Syarifah Liza Munira mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit darah tinggi, sehingga menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan ke depannya.

“Kalau kita lihat dari hasil pengukurannya, 30,8 persen masyarakat memiliki tekanan darah tinggi atau memiliki tekanan darah tinggi di atas rata-rata atau di atas normal. Namun ketika ditanya apakah mereka pernah terdiagnosis sebelumnya, muncul hanya pada 8,6 persen,” kata Syarifah dalam Penyebarannya. Acara SKI 2023, Rabu (12/6/2024).

Jadi yang penting disini masyarakat kita banyak atau masih banyak masyarakat yang mempunyai masalah darah tinggi dan tidak mengetahuinya, lanjutnya.

Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat melakukan deteksi dini permasalahan tegangan tinggi. Menurut Syarifah, mengendalikan tekanan darah tidaklah sulit, hanya saja masih banyak masyarakat yang mengkhawatirkan kesehatannya.

“Jadi ini penting sekali bagi kita untuk melakukan penelitian tepat pada waktunya, karena mengendalikan tekanan darah tidaklah sulit. Hanya saja terkadang masyarakat tidak mau mengetahui bagaimana status kesehatannya,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga mendorong para pemimpin daerah dan kepala dinas kesehatan untuk bekerja keras mengingatkan masyarakat di daerahnya agar berhati-hati terhadap penyakit darah tinggi. Menurut Syarifah, deteksi dini penyakit darah tinggi harus segera dilakukan.

Berdasarkan data yang disampaikan Syarifah, hanya 19,8 persen penderita darah tinggi berusia 18 hingga 59 tahun yang penyakitnya terkendali, sisanya 80,2 persen sudah terkendali. Sedangkan pada lansia atau di atas 60 tahun, 17,7 persen mengalami tekanan darah tinggi yang terkontrol dan 82,3 persen mengalami tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Oleh karena itu, orang dewasa (18-59 tahun) lebih memiliki kendali, namun ini menjadi perhatian kita karena mereka harus mengetahui dan berupaya untuk menjaga tekanan darahnya tetap terkendali, tutupnya.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tekanan darah tinggi merupakan silent killer atau penyakit yang dapat membunuh orang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, Budi terus mengimbau warga untuk terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

“1 dari 3 orang Indonesia menderita darah tinggi, bahkan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Darah tinggi sering disebut sebagai silent killer. Karena penderita darah tinggi tidak mengeluh,” kata Menkes Buddha. dari Kementerian Kesehatan. Sehat Kesehatan Negeriku, Rabu (12/6/2024).

“Saya berpesan kepada masyarakat yang menderita darah tinggi untuk terus mengikuti prinsip pemeriksaan kesehatan secara teratur, obati penyakitnya dengan pengobatan yang tepat, terus makan makanan yang sehat dan seimbang, serta berusaha keras untuk berolahraga dan menghindari rokok. lanjutan.

Berikutnya: Daerah dengan tekanan darah tinggi

(kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *