Semarang –

Viralnya, warga sekitar adu mulut bahkan membentak anggota TNI karena dilarang ‘berselancar’ di Bendungan Playret BKB Semarang. Mereka akhirnya meminta maaf.

Bendungan Simongan atau Playret di Sungai Banjir Barat (BKB) di Semarang kembali viral karena sejumlah pekerja taman dibuat marah karena anggota TNI memperingatkan mereka akan bahaya ‘berselancar’ di Bendungan Playret.

Peristiwa yang tersebar luas di media sosial itu terjadi pada Rabu (17/7) sore. Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah orang meremas anggota TNI dan ada pula yang berteriak-teriak saat syuting.

“Ini sudah lama terjadi, hiburan masyarakat, jangan cari muka,” teriak salah satu pria dalam video.

Dalam video tersebut, pria tersebut juga terlihat menunjuk ke arah anggota TNI tersebut. Ia pun meminta agar kejadian tersebut dijadikan viral. Di sisi lain, anggota TNI tersebut tampak tenang, lalu tampak memanggil seseorang.

“Jadilah viral! Orang yang sama mengumumkannya.

Keesokan harinya, Kamis (18/7), petugas parkir sudah berada di kantor Coramil 01/Semarang Barat. Terakhir, juru parkir tersebut meminta maaf saat membuat video tersebut.

“Kami warga Desa Barusari, Coramil 01 Semarang Barat, mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pak Dylan Andreas. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas video viral tersebut. Video Anggota TNI yang diteriaki tersebut buka suara.

Anggota TNI yang dimaksud adalah Sersan Senior Dhyan Andrella, Babinsa Simongan yang digambarkan warga sekitar dalam video viral tersebut. Dylan mengatakan, pihaknya saat itu hanya ingin memberikan saran karena sudah ada larangan terhadap permainan tersebut.

“Pada kejadian kemarin yang membuat saya merasa hampa adalah air tempat anak-anak bermain air. Dalam hal ini sudah ada peringatan larangan di papan air saluran BBWS. Sebelumnya, saya melambat. Dit. Kita ajari, apa yang mereka lakukan itu sangat berbahaya,” kata Dylan kepada wartawan di Kantor Denramil Semarang Barat, Jumat (19/7/2024).

Kejadian ini sebenarnya terjadi di kawasan Coramil 13/Semarang Selatan, namun karena Dylan saat itu ada dan bekerja bersama Babinsa di kawasan tersebut, ia bermaksud memperingatkan warga. Namun, ia mendapat perlawanan dari petugas parkir.

Denramil 13/Semarang Selatan, Mayor Arh Sujono membenarkan, lokasi kecelakaan adalah wilayahnya. Ada delapan orang yang kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Kemarin ada delapan orang. Iya mohon maaf,” kata Sujono.

Setiap sore, Playret Weir disibukkan dengan orang-orang muda dan tua. Mereka membuat perosotan berbentuk bola lampu yang digunakan untuk menurunkan air di celah antara muara sungai.

Sebenarnya bermain disana dilarang. Penjaga bendungan pun berupaya menutup akses dengan menutup beberapa pintu gerbang. Beberapa peringatan telah diberikan, namun para penjaga tetap tidak terluka.

Setelah viral di media sosial, berselancar di Playrate menjadi sangat ramai dan ratusan orang pun berdatangan. Menurut penjaga bendungan, risikonya antara lain tenggelam karena tidak mengetahui perbedaan kedalaman, serta kemungkinan terjadinya banjir di bagian atas.

Artikel ini muncul di detikJateng. Saksikan video “Museum Satriya Mandala, Tempat Belajar Tentara Indonesia” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *