Jakarta –
*CATATAN. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun untuk melakukan bunuh diri. Jika Anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segera cari pertolongan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal merasakan tanda-tanda bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan di 021-500-454.*
Pada tanggal 25 April, seorang wanita di Belanda menerima suntikan mematikan pada hari ulang tahunnya yang ke-34. Dia telah berencana bunuh diri dengan cara ini selama beberapa tahun. Jolanda Phan menjadikan euthanasia sebagai pilihan pertamanya dua tahun sebelum dia bunuh diri.
Eutanasia adalah prosedur suntikan mematikan yang diizinkan oleh hukum di Belanda. Karena alasan kejiwaan, seseorang mungkin menerima suntikan mematikan dari dokter.
Jolanda menderita depresi sejak ia berusia tujuh tahun dan berusaha mencari bantuan dalam puluhan sesi terapi. Namun terapi tersebut tidak membuahkan hasil.
Dalam wawancara dengan The Sunday Times, Jolanda mengaku ingin berhenti karena lelah berjuang melawan depresi, autisme, dan kesulitan belajar.
Jolanda mengatakan dia memakai topeng di semua situasi sosial untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
“Hidupku gelap, terlalu bersemangat, kepalaku kacau, aku kesepian,” Jolanda menceritakan kehidupannya kepada Times sebelum kematiannya, dikutip The Sun.
“Sering kali saya merasa sangat buruk, sedih, tertekan, murung. Orang-orang tidak melihatnya karena itu topeng yang saya pakai dan itulah yang Anda pelajari dalam hidup,” tambahnya.
Dia menggambarkan euthanasia sebagai kematian yang terhormat dan tidak menyakitkan. Ia juga menyatakan bahwa seseorang bisa meninggal dengan tenang.
“Ini adalah kematian yang bermartabat dan tidak menyakitkan di tangan dokter.” Dan tidak ada yang akan menemukan Anda dalam keadaan yang begitu buruk, jika tidak, Anda tidak akan mengalami nasib buruk, bahkan lebih buruk daripada percobaan bunuh diri. sendiri,” jelasnya.
Eutanasia telah dilegalkan di Belanda sejak tahun 2022, namun masih menjadi isu kontroversial, terutama di negara lain. Menurut hukum Belanda, seorang pasien mempunyai hak untuk melakukan euthanasia setelah menghabiskan semua pilihan pengobatan yang masuk akal. Selain itu, pasien harus menunjukkan bahwa dia menderita penderitaan yang tak tertahankan dan tidak ada prospek perbaikan.
Namun, semakin banyak orang yang menyalahgunakan aturan hingga bunuh diri karena depresi atau kecemasan. Tonton Video “Setelah China Melaporkan Lonjakan Pneumonia Anak yang ‘Misterius'” (Sukses/Sukses)