Jakarta –
Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) akan mempercepat proses pendirian INA Digital, sebuah aplikasi super yang akan mengintegrasikan dan menggabungkan berbagai layanan masyarakat dalam satu portal. Lantas, apakah keamanan data digital masyarakat terjamin aman?
Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan infrastruktur digital INA yang didukung kerja sama berbagai Kementerian dan Lembaga (KL).
Kementerian PAN-RB yang menjadi ketua tim, namun kementerian lain juga ikut terlibat seperti Kementerian Keuangan, BSSN dan Peruri sebagai lembaga pelaksana, kata Dwina dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis. . (25/4/2024).
Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri berperan dalam pembangunan infrastruktur portal, setelah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam satu sistem komputer, sedangkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga mempunyai peran penting. dalam integrasi identitas penduduk digital ( IKD)/KTP digital. Ada juga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang membantu infrastruktur keamanan.
Sementara itu, Direktur Bisnis Digital Peruri Farah Fitria Rahmayanti menjelaskan, ke depannya data masyarakat akan tetap berada di KL masing-masing. Ia juga memastikan transaksi akan dilakukan dengan aman.
“Datanya tetap di masing-masing KL, tapi kami pastikan transaksi pertukaran datanya sangat aman, karena sejak awal memang security by design,” jelas Farah.
“Kalau kita lihat bagaimana SPBE atau Govtech bisa bersinergi atau online antar data yang dipertukarkan, kemudian aplikasinya ada di sistem atau portal nasional, keamanannya by design bisa kita jamin dari awal,” lanjutnya.
Farah mengatakan, tugas besar dalam menciptakan GovTech adalah bagaimana memastikan bahwa semua kolaborasi yang ada tetap aman melalui keamanan yang dirancang. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dipastikan bahwa aturan pengelolaan dan sertifikasi keamanan siber diterapkan.
“Dan kita juga menghindari resiko, kalau semuanya ditaruh di sini (Peruri/GovTech) ada risiko ditarik semuanya (serangan siber sebagian). Bayangkan kalau semuanya ditaruh, ditarik, disebar. Tapi kita dasar “keamanan dan desainnya akan seperti itu, tapi potensinya seperti yang sudah dipikirkan dari awal”, tambah Dwina (shc/das).