Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat indikasi adanya kapal asing yang membuang pasir laut di perairan Indonesia.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Ping Nigroho Saxono mengatakan, kejadian tersebut terjadi beberapa bulan lalu.
Ia mengatakan, pihaknya menemukan dua kapal asing yang membuang pasir laut di perairan Indonesia. Namun, dia belum bisa memastikan negara asal kapal tersebut. Pasalnya, pihaknya sedang menyelidikinya.
“Pekerja pasir sudah beroperasi di Lamongan beberapa bulan lalu, minggu lalu ada dua kapal di Cilegon dan kemudian di Bangka Belitung, saat ini kami sedang mengejar kapal khusus pemerintah, sambil menariknya bisa menyedot pasir. belum dilakukan. tertangkap, tidak bisa dibuka dari negara,” kata Epnik dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Beliau menjelaskan cara pengambilan pasir laut. Kapal tersebut berlabuh di wilayah perairan Indonesia. Meski waktu pengoperasiannya mungkin di luar perairan Indonesia, namun alat penyedot pasir laut di kapal asing boleh saja mencapai perairan Indonesia.
“Mengapa mereka masih mengejar?” Mereka tabrak lari, bawa ke perbatasan, tinggalkan, lalu mungkin tengah malam menyebalkan, perahunya keluar, tapi truknya ada di sini, kita adalah mereka. Saat ini sedang belajar menyikat sesuatu,” jelasnya.
Pihaknya bekerja sama dengan komunitas nelayan Indonesia untuk mengakhirinya. Ia mengatakan, pihaknya merekrut nelayan lokal dan diberdayakan sebagai kelompok pengawas lokal.
Nelayan ini bisa melaut untuk memantau selama berbulan-bulan. Dibandingkan angkatannya, paling lama hanya satu minggu. Hal inilah yang memungkinkan nelayan mendapatkan informasi.
“Mereka bisa memberi kita informasi 24 jam sehari. Informasinya gratis dan di laut bisa bertahan lama. Kapal patroli bisa berlayar seminggu, kapal nelayan tidak berlayar enam bulan. Apa jadinya di laut kalau mereka adalah. Pelanggaran apa pun, beri tahu kami ke mana penjahat itu pergi, “Ke perbatasan, nelayan kami memberi informasi kepada kami.”