Jakarta –
Jepang telah memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, India, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Jepang menuduh perusahaan tersebut mendukung Rusia, yang sedang berperang dengan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan keputusan tersebut secara langsung pada Jumat (21 Juni), mengutip Al Jazeera pada Sabtu (22/6/2024).
Aturan terbaru melarang perusahaan Jepang mengekspor barang ke perusahaan yang terkena sanksi seperti Asia Pacific Links Ltd yang berbasis di Hong Kong dan Yilufa Electronics Limited yang berbasis di Shenzhen.
Sanksi terbaru ini muncul setelah Jepang dan Korea Selatan bulan lalu mengumumkan sanksi terhadap perusahaan dan individu yang dituduh memasok senjata dari Korea Utara ke Rusia untuk tujuan perang.
Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Tokyo mengambil sikap yang lebih keras terhadap Moskow dibandingkan pemerintah Asia lainnya. Diketahui bahwa sebagian besar negara menolak ikut serta dalam perang.
Pada KTT G7 tahun lalu di Hiroshima, Kishida menjanjikan solidaritas dengan Ukraina dan mengutuk kegagalan pemerintah mengubah status quo akibat kekerasan tersebut.
Pekan lalu, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 300 individu dan perusahaan yang dituduh membantu upaya perang Rusia, termasuk Tiongkok, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Turki.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan langkah-langkah ini akan mengurangi kemampuan Rusia dalam beberapa hal. Misalnya menggunakan teknologi, peralatan, perangkat lunak asing, dan akses layanan TI. (ily/hns)