Jakarta –
Semua orang menyukai Pokemon, termasuk Yakuza yang ditakuti di Jepang. Namun baru-baru ini seorang komandan yakuza mendapat masalah dengan polisi karena mencuri kartu Pokemon.
Kalau kita lihat di film, yakuza sering melakukan perampokan bank, mencuri berlian, mengumpulkan uang jaminan dari toko minuman keras, memberikan dana talangan kepada pengusaha atau politisi korup untuk keuntungan haram mereka, dan aktivitas keji lainnya. Namun kali ini Yakuza menghadapi sedikit perubahan dengan polisi, yaitu mencuri kartu Pokemon.
Seperti dilansir SoraNews, Minggu (5/5/2024) Polisi Prefektur Tachikawa Tokyo mengumumkan penangkapan Keita Saito, seorang kanbu atau petugas kelompok kejahatan terorganisir terbesar kedua di Jepang, keluarga Takinogawa, berusia 39 tahun. , Sumiyoshi-Kai. .
Penangkapan dilakukan terkait pencurian yang terjadi pada 29 Desember 2022. Kuboshita masuk ke sebuah kantor di kota Ogano di Saitama, sebuah prefektur yang berbatasan dengan utara Tokyo. Ia memperoleh 29 properti dengan nilai total 252.000 yen (sekitar 26 juta rupiah), termasuk 25 kartu Pokémon.
Pada saat yang sama, Hidefumi Kuboshita yang berusia 56 tahun ditangkap. Namun, belum diungkapkan secara terbuka bahwa ia memiliki hubungan dengan kelompok Yakuza yang terorganisir.
Kuboshita saat ini menyangkal tuduhan tersebut, namun Saito mengaku membobol kantor dan mencuri barang. Operasi terus dilakukan untuk mencari dua orang lagi yang diduga terlibat dalam perampokan ini.
Anggota organisasi yakuza juga pernah terlibat dalam pencurian Pokemon di masa lalu, namun ini adalah pertama kalinya pejabat tinggi terlibat dalam kasus tersebut.
Kabar tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak komentar yang mengolok-olok Yakuza mencuri uang receh. Namun, ada juga beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Pokemon disukai semua kalangan.
Tonton video “Seluruh restoran ini seperti kapal karam setelah gempa Jepang” (sym/fem)