Jakarta –

Video Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni memanjat tiang bendera menjadi viral pada tahun 2018 dan membuat heboh masyarakat. Kabar terkini Joni harus menyerah setelah dinyatakan gagal dalam seleksi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Masih ingat bagaimana video itu menjadi viral?

Video Joni memanjat tiang bendera menjadi viral setelah ada yang membagikan aksi berani Joni. Joni yang saat itu masih duduk di bangku SMP, bertekad memanjat tiang bendera setinggi 23 meter untuk memperbaiki tali yang putus agar saka merah putih bisa berkibar. Peristiwa itu terjadi saat upacara perayaan HUT RI di sebuah lapangan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

“Dari situ Bupati suruh juru kamera mencari anak untuk naik ke tiang bendera. Lalu kebetulan ada Joni di sana. Lalu dia naik ke tiang itu. Lalu dia menurunkan tali bendera untuk mengikatnya lagi. Benderanya,” kata Kota Silawan. kata Ketua saat itu, Ferdi Mones, kepada detikcom pada 2018.

Berikut video aksi Joni yang menyegarkan ingatan kita: @rut_1528 gambar pahlawan sejati😍 #pahlawanindonesia #momen17augustus ♬ original sound – Ningsi_Purab – Rut❤️

Apresiasi akhirnya datang dari berbagai pihak seperti beberapa pejabat daerah, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu Imam Nahrawi, bahkan undangan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Joni bercerita kepada rekan-rekannya di media bahwa dirinya sakit saat memanjat tiang bendera. Namun, ia langsung berlari saat Wakil Gubernur menanyakan apakah ada yang bisa membantunya memanjat tiang bendera. Joni segera melepas sepatunya dan memanjat tiang bendera.

Jujur saja, Joni pun mengaku biasa memanjat pohon seperti pohon asam, pohon pinang, dan kelapa. Karena itu, ia tampak tak kesulitan memanjat tiang bendera jika dilihat dari video yang beredar.

Soal cita-citanya, Joni mengaku ingin bergabung dengan TNI. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun mengucapkan terima kasih atas keberanian Joni sehingga menjadikan beasiswa tersebut sebagai prioritas jika ia berencana bergabung dengan TNI nantinya.

Namun cita-cita Joni menjadi TNI harus kandas. TNI baru-baru ini menyebut Joni gagal mendaftar menjadi calon bintara (Caba PK) pada tahun 2024. Syarat minimal untuk diterima menjadi calon bintara adalah tinggi badan 163 cm. Bagi pelamar dari daerah miskin , tingginya bisa disesuaikan.

Syaratnya minimal 163 cm dan daerah tertinggal seperti NTT ada syarat khusus 160 cm. Tinggi pemohon hanya 155,8 cm,” kata Kepala Intelijen Kodam IX/Udayana, Kolonel. Inf Agung Udayana, dilansir Antara, Selasa (6/8).

Kendati demikian, Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan, TNI siap membantu impian Joni menjadi anggota dengan memberikan pengobatan untuk kenaikan ketinggiannya. Ia berjanji akan membantu Joni mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian TNI. .

“Saya latih dia, nanti saya persiapkan, lalu kita tanya dia mau tes di mana ya? Kami memiliki bintara, tamtama dan tamtama. Jadi kalau mau wajib militer, kami rujuk ke Unhan Atambua, baru kami arahkan,” kata Joao.

Jika Joni tetap tidak lolos seleksi bintara, Joni bersedia mengikuti seleksi di Universitas Pertahanan. Joni bisa mengikuti tes jalur khusus okupasi atau keterampilan pada akhir Agustus 2024. Saksikan video “Saat Mendobrak Sebuah Rumah di Bogor, Seorang Pria Dengan Kecepatan Sepeda Motor Di Gang – Diteriaki Pengangkut Barang” ( tanya /peri)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *