Jakarta –
Burung ini disebut Elang Botak Utara. Ia telah kembali dari ambang hampir menghilang dari peredaran.
Burung elang utara menghilang dari Eropa lebih dari 300 tahun lalu, CNN melaporkan Selasa (10 Januari 2024). Beberapa orang percaya bahwa foto abad ke-16 yang memperlihatkan bulunya yang berkilauan dan paruhnya yang panjang dan melengkung adalah isapan jempol belaka.
Burung ini telah ditemukan di tiga benua dan sangat dihormati di dunia kuno. Oleh karena itu, mereka memiliki hieroglif tersendiri yang melambangkan garis khas yang melambangkan kata Akh yang artinya “roh”.
Namun pada tahun 1990-an, spesies yang pernah berkembang pesat ini dianggap sebagai salah satu burung paling langka di dunia, dengan populasi liar global hanya 59 pasang, semuanya berada di Maroko. Hewan ini punah karena perburuan, hilangnya habitat, dan penggunaan pestisida.
Saat ini, upaya konservasi yang sedang berlangsung di Maroko telah meningkatkan populasinya menjadi lebih dari 500 individu, sehingga Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN mengubah statusnya dari sangat terancam punah menjadi terancam punah pada tahun 2018.
Selain itu, berkat program reintroduksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, ibis telah kembali ke Eropa untuk pertama kalinya sejak tahun 1600-an, dengan populasi yang dikelola sekitar 270 burung.
Ibis Botak Utara ditemukan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Namun, burung tersebut kini hanya menempati sebagian kecil dari wilayah jelajahnya sebelumnya.
Biasanya, tempat berkembang biaknya berada di tebing dan singkapan batu, serta di dalam kastil dan reruntuhan perkotaan.
Makanan mereka sebagian besar adalah serangga, cacing, dan larva, namun mereka seringkali harus mencari makan secara fleksibel di lokasi tinggal terpencil. Saksikan video “Penyu Rawa Hitam Spesies Badak Kamboja” (msl/fem)