Jakarta –
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) resmi menjadi bank kelima yang menandatangani komitmen KUB dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim). Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) / Nota Kesepahaman antara bankjatim dan Bank Sultra mengenai rencana kerja sama usaha dan pembentukan kelompok usaha perbankan sesuai dengan peraturan OJK nomor 12 /POJK.03/2020.
Bertempat di Ruang Bromo Kantor Pusat Bankjatim, MoU tersebut ditandatangani pada Jumat (15/11) oleh Direktur Utama Bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan antara Bankjatim dan Bank Sultra. Turut hadir menyaksikan penandatanganan Biro Perekonomian Jawa Timur Kombong Pasulu dan Sekretaris Daerah Provinsi Sultra Asrun Lio.
Busrul menjelaskan, kerja sama ini merupakan kelanjutan dari POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang KUB. Bankjatim sebagai salah satu BPD tentunya mempunyai kewajiban untuk bersinergi dan bekerja berdampingan dengan BPD lainnya untuk meningkatkan perekonomian daerah di wilayahnya masing-masing.
“Dalam dunia perbankan, pesaing kita tidak hanya antar BPD saja, tapi juga antara bank swasta dan Himbara. Jadi mau tidak mau BPD harus kuat agar kita bisa menjadi pemenang di daerah masing-masing. Sebab jika “perjuangan sendirian tentu akan lambat, sehingga sangat diperlukan kolaborasi, salah satunya melalui KUB,” jelasnya melalui surat, Minggu (17/11/2024).
Busrul meyakini, KUB antara Bankjatim dan Bank Sultra selanjutnya mampu memberikan nilai tambah bagi masing-masing BPD, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah sekaligus memberikan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
“Nah, kerja sama yang bisa kita lakukan di KUB tidak hanya dalam hal penyertaan modal atau likuiditas saja. Namun nyatanya masih banyak potensi bisnis yang bisa dikolaborasikan. Apalagi di Jatim atau Surabaya merupakan pusat perekonomian nasional Indonesia tengah dan Indonesia timur, sehingga potensi sinergi yang bisa digali sangat besar,” ujarnya.
Selain itu, Busrul juga bersyukur otoritas regulator dalam hal ini OJK telah memfasilitasi ruang kolaborasi melalui KUB. Menurutnya, KUB merupakan jembatan untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
“Kami berharap KUB antara Bankjatim dan Bank Sultra ini dapat saling menguntungkan, tidak hanya memperkuat struktur, tetapi juga meningkatkan skala ekonomi, efisiensi dan kerja sama bagi orang lain,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra Asrun Lio mengatakan, kerja sama antara Bankjatim dan Bank Sultra diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan bankjatim atas kesediaannya menerima Bank Sultra bergabung dengan KUB. Kami yakin langkah strategis ini akan memberikan dampak positif terhadap konsolidasi permodalan, peningkatan daya saing dan perluasan cakupan perbankan “baik Bank Jatim maupun Bank Sultra,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sultra mendukung penuh langkah-langkah yang telah dirintis, sedang dilaksanakan dan akan dilaksanakan dalam kerja sama yang akan dibangun bersama.
“Seperti kita ketahui bersama, penandatanganan MoU dan NDA merupakan langkah awal dalam proses pendirian KUB. Tentu saja hal-hal terkait penguasaan KUB oleh Bank Jatim dan Bank Sultra akan diatur lebih lanjut dalam Pakta Pemegang Saham. Kami berharap ada sinergi antara KUB, Bank Jatim dan Bank Sultra untuk bisa maju bersama,” tutupnya.
FYI, bankjatim sendiri memiliki berbagai pengalaman dan pemahaman mendalam tentang KUB karena saat ini sudah ada 4 bank yang melakukan KUB dengan BJTM. Seperti Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank Banten dan Bank NTT. Selain itu, bankjatim juga memahami bagaimana beralih dari model bisnis BPD konvensional ke model bisnis yang lebih maju seiring dengan perkembangan terkini.
Dengan demikian, pengalaman dan ilmu ini dapat dibagikan kepada seluruh anggota KUB melalui sinergi dan kolaborasi. Dengan demikian, seluruh bank mitra KUB dapat meningkatkan daya saingnya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendorong pembangunan perekonomian daerah, terutama melalui stimulasi sektor UKM dan pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Saksikan video “Video Pembukaan GATF 2024, Wamenpar Ni Luh Puspa: Sekadar Jalan-jalan ke Indonesia” (ega/ega)